Masjid Istiqlal Tiadakan Salat Jumat Dua Pekan, Virus Corona Indonesia Capai 309 Kasus

Masjid Istiqlal Tiadakan Salat Jumat Dua Pekan, Virus Corona Indonesia Capai 309 Kasus, 25 Meninggal Dunia.

Masjid Istiqlal Tiadakan Salat Jumat Dua Pekan

Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta, Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin, memutuskan Masjid Istiqlal tak menggelar ibadah Salat Jumat selama dua minggu ke depan terhitung Jumat (19/3/2020).

Peniadaan sementara shalat Jumat di Istiqlal ini guna mencegah penyebaran virus corona atau Coronavius Disease 2019 (Covid-19).

Keputusan itu tertuang dalam instruksi Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang merujuk kepada Keputusan Gubernur DKI Jakarta tanggal 19 Maret 2020.

"Diputuskan di Masjid Istiqlal tidak melaksanakan Salat Jumat selama dua minggu [dua kali tidak Salat Jumat], diganti dengan Salat Zuhur masing masing [tidak berjamaah]," kata Asep dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (18/3/2020).

Ia menambahkan, seluruh Masjid di DKI Jakarta diminta untuk tidak melaksanakan Salat Jumat maupun salat berjamaah harian selama dua minggu ke depan

Sebelumnya, Masjid Istiqlal menyatakan tetap menggelar salat Jumat berjamaah sesuai instruksi Imam Besar Istiqlal beberapa hari lalu.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa terkait ibadah Salat Jumat. MUI mengeluarkan fatwa nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Wabah Covid-19.

Dalam fatwa, diatur bahwa Salat Jumat berjamaah tidak boleh digelar dan bisa diganti dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing dengan catatan wabah sudah tak terkendali. (CNN)

Update Corona 19 Maret: 309 Kasus, 25 Meninggal, 15 Sembuh

Jumlah pasien positif Virus Corona, per Kamis (19/3), bertambah menjadi 309 orang, dengan 25 orang di antaranya meninggal dunia.

Data tersebut dikemukakan juru bicara pemerintah khusus penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (19/3).

Update Corona

Kasus-kasus itu berasal dari Bali (1 kasus), Banten (27), DIY (5), DKI Jakarta (210), Jawa Barat (26), Jawa Tengah (12), Jawa Timur (9), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Timur (3), Kepulauan Riau (3).

Selain itu, Sulawesi Utara (1), Sumatera Utara (2), Sulawesi Tenggara (3), Sulawesi Selatan (2), Lampung (1), Riau (2).

Dari angka itu, Yuri menyebut ada pula peningkatan jumlah korban yang meninggal dunia. Korban terbanyak berasal dari DKI, yakni 17 orang.

Di samping itu, Jateng menyumbang 3 kasus, serta Bali, Banten, Jabar, Jatim, dan Sumut masing-masing satu kematian.

"Total kematian 25 person, atau 8 persen dari kasus yang kita rawat," ungkapnya.

Ia juga menyebut ada 15 orang yang sembuh dari Corona setelah menjalani dua kali tes Corona.

"Total yang sudah sembuh keseluruhan 15 orang," tandasnya. (CNN)

0 Comments